Pernah merasa tidak bisa lepas dari ponsel pintar Anda? Baru saja Anda meletakkan ponsel Anda di meja lalu tidak berapa lama kemudian Anda mengambilnya kembali untuk mengecek apakah ada pesan atau email masuk? Jika ya, mungkin hal yang Anda alami adalah suatu kondisi psikologis yang dikenal dengan nama nomophobia (no mobile phone phobia).
Mengenal nomophobia
Nomophobia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi psikologis dimana seseorang takut terlepas dari hubungannya dengan ponsel. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dr. Sudip Bhattacharya di India disebutkan bahwa istilah nomophobia dibangun berdasarkan definisi yang dijelaskan dalam DSM IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) dan dilabeli sebagai “fobia akan sesuatu yang spesifik”, dalam hal ini kecemasan akibat tidak memegang ponsel.
Istilah ini pertama kali diciptakan oleh Kantor Pos Britania Raya pada tahun 2008 ketika melakukan kerja sama penelitian dengan YouGov, sebuah organisasi penelitian yang berbasis di Inggris. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya gangguan kecemasan akibat penggunaan ponsel berlebihan.
Hasilnya, 53% orang Inggris merasakan kecemasan saat mereka tidak memegang ponsel, ketika baterai ponsel habis, dan tidak mendapatkan sinyal untuk mengakses internet. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa 58% pria dan 47% wanita merasa kecemasan akibat tidak bisa lepas dari ponsel dan 9% merasa cemas ketika ponsel mereka dimatikan.
Saat ini banyak hal yang bisa dilakukan oleh ponsel Anda, mulai dari mengambil foto dan video, berikirim pesan, mengakses internet dan banyak hal lainnya. Kecanggihan teknologi membuat orang sangat bergantung pada ponsel. Akibatnya, saat tidak menggenggam ponsel sesaat saja, ia akan merasa ketakutan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala nomophobia
Dilansir dari Healthline, meskipun nomophobia belum masuk dalam daftar terbaru DSM V, namun para ahli berpendapat bahwa nomophobia merupakan salah satu gejala gangguan kejiwaan. Sebagian ahli berpendapat bahwa nomophobia yang saat ini banyak dialami masyarakat merupakan salah satu bentuk kecanduan. Seperti halnya fobia lainnya, kecemasan juga dapat menimbulkan gejala fisik dan emosional. Beberapa gejala nomophobia yang dapat ditimbulkan antara lain:
1. Gejala emosional
- Munculnya rasa khawatir, cemas, dan panik ketika ponsel tidak bisa dipakai atau ketika tidak memegang ponsel
- Cemas karena harus meletakkan ponsel meskipun dalam waktu sebentar
- Cemas ketika tidak bisa menemukan ponsel dan memeriksanya
2. Gejala fisik
- Dada terasa sesak dan sulit bernapas
- Gemetar, tangan berkeringat dan jantung berdetak kencang
- Nyaris pingsan, pusing, dan mengalami disorientasi
Selain gejala emosional dan fisik, nomophobia juga dapat ditunjukkan dalam perilaku selalu memeriksa ponsel setiap beberapa jam untuk memastikan tidak ada notifikasi terlewat, selalu membawa ponsel ke tempat tidur dan bahkan ke kamar mandi, merasa tidak berdaya jika tanpa ponsel, dan menghabiskan waktu seharian bersama ponsel.
Penyebab nomophobia
Hingga saat ini para ahli belum dapat menentukan penyebab spesifik nomophobia. Namun, kondisi ini diduga dipengaruhi beberapa faktor seperti kecemasan merasa sendirian, takut ketinggalan berita, hingga ketakutan karena tidak bisa menghubungi orang-orang terdekat. Pada kasus lain, trauma akibat kondisi mengancam jiwa dan saat itu tidak ada ponsel dalam genggaman sehingga tidak bisa meminta bantuan juga dapat menyebabkan nomophobia. Akibatnya, seseorang akan selalu merasa tidak aman ketika jauh dari ponsel.
Adakah cara untuk mengatasi nomophobia?
Jika Anda menyadari adanya gejala nomophobia, maka sebaiknya Anda melakukan konsultasi ke psikologi. Anda mungkin akan memerlukan terapi perilaku kognitif untuk menghilangkan pikiran negatif ketika berada jauh dari ponsel. Selain itu terapis juga dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan kecemasan yang ditimbulkan akibat kecanduan ponsel.
Untuk membantu meredakan gejala nomophobia, Anda dapat mencoba mengurangi kecanduan akan ponsel dengan cara menjauhkan ponsel dari tempat tidur. Cara lainnya adalah dengan melakukan aktivitas fisik yang tidak memerlukan ponsel seperti berjalan kaki di sekitar rumah, olahraga, melukis, menggambar, dan lain-lain.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
- dr Nadia Opmalina